Summer session yang diadakan Doshisha University tidak hanya memungkinkan siswa untuk belajar bahasa Jepang, tetapi juga mengunjungi kuil dan wihara terkenal di Kyoto dan merasakan langsung budaya tradisional Jepang. Siswa dibagi ke dalam kelas sesuai dengan kemampuan bahasa Jepang mereka.
Semua kelas dilakukan dalam bahasa Jepang, tetapi akan diberikan panduan terperinci agar siswa dapat mengikuti kelas.

Ini adalah program studi di luar negeri selama 3 bulan yang diadakan oleh Doshisha Women’s College of Liberal Arts. Program ini terdiri dari kelas untuk mempelajari bahasa Jepang dan kelas budaya/masyarakat Jepang, dan masing-masing kelas akan ada sistem SKS. Selain itu, siswa internasional tidak hanya melakukan kunjungan lapangan di Kyoto, tetapi juga di Tokyo dan Nara sebagai bagian dari kelas mereka untuk merasakan budaya dan masyarakat Jepang.

Merupakan program studi di luar negeri selama 4 minggu atau 9 minggu yang diadakan oleh Doshisha Women’s College of Liberal Arts. Selama program, siswa akan mengambil kelas bahasa Jepang (90 menit x 2 kelas x 5 hari/minggu) di Kampus Imadegawa. Tidak ada sistem SKS. Selain itu, sebagai kegiatan ekstrakurikuler, diadakan juga kunjungan lapangan ke kuil dan wihara di Kyoto, kunjungan ke klub di universitas, dan acara pertukaran lainnya.

Program “Kyoto inspiration” Kyoto Seika University adalah program baru yang memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana budaya tradisional Kyoto telah mempengaruhi media modern seperti manga, anime, dan game, dll. Durasinya adalah 12 hari, dan kelas dijalankan dengan bahasa Inggris. Program ini mencakup kunjungan lapangan, menginap di fasilitas penginapan kuil atau wihara, dan 2 hari untuk kegiatan bebas.

“Kyoto Intensive Japanese Program (Summer/Winter)” adalah program bahasa Jepang jangka pendek yang diadakan oleh Kyoto University of Foreign Studies (KUFS). Selain belajar bahasa Jepang secara intensif, Anda juga akan belajar tentang budaya Jepang di Kyoto, yang juga merupakan kota universitas yang menawan dan bersejarah.
Kami berharap dapat berjumpa dengan Anda sekalian di Kyoto.

Bertujuan untuk memperdalam pemahaman pertukaran antarbudaya dan bahasa/budaya Jepang, melalui kerja kelompok dengan mahasiswa Jepang di universitas kami dan kelas bahasa Jepang dan budaya tradisional Jepang, dengan sasaran mahasiswa universitas partner pertukaran internasional, dan peserta umum siswa internasional berkewarganegaraan asing.

Ini adalah sistem di mana siswa hanya mengambil kursus pelatihan praktis di jurusan, bidang, dan area tertentu di universitas. Pada prinsipnya, masa pelatihan adalah 1 tahun. Tidak ada kualifikasi untuk kelulusan atau penyelesaian. Ujian masuk akan dilakukan dengan cara yang sama seperti siswa internasional reguler.
*Universitas tidak membuka kelas khusus untuk siswa internasional.

Ritsumeikan Summer Japanese Program (RSJP) dan Ritsumeikan Winter Japanese Program (RWJP) adalah program yang secara komprehensif memperkenalkan bahasa/budaya Jepang kepada mahasiswa sarjana atau pascasarjana yang memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar.
Program ini menyediakan lingkungan belajar yang unik dan kesempatan untuk pertukaran budaya yang memungkinkan pembelajaran bahasa intensif dalam waktu singkat.

SKP (Study in Kansai Program) adalah program studi 1 atau 2 semester di luar negeri yang tidak bertujuan untuk memperoleh gelar dari Ritsumeikan University. Orang-orang dari seluruh dunia berkumpul dengan berbagai tujuan untuk belajar di kampus Ritsumeikan University di Kyoto, Osaka dan Shiga.

Program pengalamanjangka pendek selama sekitar 2 minggu ini dapat diikuti oleh mahasiswa dengan latar belakang kebangsaan, riwayat pendidikan dan budaya yang beragam dari sekolah-sekolah mitra luar negeri, tanpa persyaratan kemampuan berbahasa Jepang. Berbasis di Kampus Fukakusa Universitas Ryukoku, program ini mencakup pelajaran bahasa Jepang, budaya dan masyarakat Jepang, Buddhisme, ditambah dengan field work di tempat-tempat bersejarah dan budaya di sekitar Kyoto. Selain itu, peserta juga dapat menikmati berbagai pengalaman budaya Jepang seperti seni kintsugi (memperbaiki kerajinan gerabah yang rusak), taiko (genderang Jepang), tari tradisional Jepang, pembuatan sushi, dan pembuatan wagashi (manisan tradisional Jepang).