Festival Budaya “Malam Indonesia” Membawaku Pulang Sejenak ke Indonesia
2024.03.21
Berikutnya, Mari Beralih ke Pertunjukan Seni dan Budaya
Sebagai puncak acara pada festival Malam Indonesia, pertunjukan seni dan budaya di atas panggung diselenggarakan dari pukul 17:00 hingga 19:30.
Beberapa bulan sebelum tanggal Malam Indonesia diumumkan secara resmi, saya membeli tiket untuk menonton pertunjukan seni dan budaya karena saya ingin beristirahat sejenak dari segala kegiatan studi saya. Tetapi, itu bukan satu-satunya alasan saya membeli tiket. Berpengalaman dalam dua acara Malam Indonesia sebelumnya sebagai penampil dan MC, saya tidak pernah bisa sepenuhnya menikmati pertunjukan seni dan budaya. Jadi, kali ini saya sangat bersemangat untuk menghadiri dan menikmatinya sebagai seorang penonton murni, sepenuhnya!
Dan… Saya tidak kecewa sama sekali! Menurut pendapat saya, meskipun pengalaman terbatas dalam menyelenggarakan bazar, panitia Malam Indonesia 2023 sangat berhasil dalam mempersembahkan keragaman budaya Indonesia yang spektakuler melalui pertunjukan ini!
Tema pertunjukan seni dan budaya ini adalah “Yukata Bercerita: Kisah Kain di Negeri Lain”. Pertunjukan ini menceritakan kisah seorang gadis Jepang bernama Mimi dan temannya dari Indonesia bernama Faiz. Bersama-sama, mereka melakukan perjalanan ke seluruh Indonesia untuk mengenal budaya Indonesia.
Sepanjang perjalanan, keduanya menyaksikan berbagai tarian dan pertunjukan tradisional seperti seni bela diri Indonesia PENCAK SILAT, pertunjukan ANGKLUNG, tarian BALI, tarian RATOH JAROE dari Aceh, dan tarian BAJIDOR dari Jawa Barat. Pada akhir pertunjukan, kita diperkenalkan kepada kain tradisional dari Tidore, Maluku Utara, melalui sebuah fashion show yang indah.
Favorit Saya adalah Tarian Ratoh Jaroe dari Aceh
Di antara pertunjukan-pertunjukan tersebut, favorit saya adalah Ratoh Jaroe, sebuah tarian selamat datang dari provinsi Aceh. Tarian ini dipentaskan oleh para mahasiswa dari Universitas Ritsumeikan kampus Shiga. Tidak ada kata-kata lain yang bisa menjelaskan pertunjukan tersebut selain sangat indah dan menakjubkan! Pencahayaan dan musik latar belakang membuat visualnya membuat pertunjukan menjadi semakin mengagumkan!
Pada Malam Indonesia 2013, saya adalah seorang penampil. Bersama dengan teman-teman saya, saya juga menampilkan tarian dari provinsi Aceh yang bernama tarian “Likok Pulo”. Gerakan dasar dari tarian tersebut cukup mirip dengan tarian Ratoh Jaroe. Bagi saya pribadi, latihannya sangat intens dan penuh tekanan. Jadi, menyaksikan para mahasiswa dari Shiga menampilkan tarian itu sangat membuat saya teringat nostalgia menyenangkan di masa lalu!
Rasa Kangen Indonesia telah Terobati
Pulang dari sebuah festival budaya Indonesia di Jepang selalu dipenuhi dengan rasa senang. Malam itu, saya bisa menikmati beberapa camilan Indonesia yang lezat, dan dengan hati senang menyaksikan pertunjukan budaya yang luar biasa.
Nah, saya kira, untuk saat ini rasa “kangen Indonesia” saya sedikit terobati!
Akhir kata, saya berharap akan ada lebih banyak kegembiraan dan suka cita (dan juga makanan Indonesia yang lezat) di Malam Indonesia dua tahun lagi. Sampai jumpa di sana!
Sumber:
①Malam Indonesia 2023: https://ppikyotoshiga.com/malamindonesia2023/
②Photo Documentation of Panitia Malam Indonesia 2023
(Ditulis oleh Dhini, Ritsumeikan University)