“Tata krama Jepang” Culture Shock Bagian ketiga
2022.11.08
Tidak menulis nama dengan tinta warna merah
Di Vietnam, kami menghias kartu pos dengan warna merah, atau menulis nama sendiri atau nama orang yang spesial dengan tinta berwarna merah untuk membuatnya mencolok. Tetapi menulis nama orang dengan warna merah itu bukan hanya di Jepang, tapi di beberapa negara lain di Asia pun katanya merupakan hal yang tidak baik. Saya pernah berkesempatan ikut serta dalam pengalaman membuat tas hadiah buatan tangan, membuat tas sendiri sangatlah menyenangkan, namun ketika saya akan menulis nama saya, guru saya memberi tahu, “Jangan menulis namamu dengan warna merah”. Orang Jepang biasanya sangat menghargai orang lain, sehingga saat tiba-tiba dibilang begitu saya agak kaget, namun ketika saya tahu bahwa menulis nama dengan tinta merah bisa mendatangkan kesialan saya jadi bersyukur diperingatkan saat itu.
Adegan serupa kebetulan muncul di sebuah drama. Di masa lalu, ketika samurai Jepang ingin menantang seseorang, mereka akan menulis surat dengan tinta merah untuk menyampaikan arti “bertarung sampai mati”. Bukan hanya itu, ada beberapa alasan mengapa tidak boleh menulis nama orang dengan warna merah. Saya akan beberapa beberapa yang terkenal.
Menulis nama seseorang dengan huruf merah juga dianggap sebagai tindakan merujuk pada orang yang sudah meninggal. Kelihatannya karena dikaitkan dengan kuburan, jadi akan membawa kesialan, memperpendek umur, dan terkesan mengundang nasib buruk.
Selain itu, dikaitkan juga dengan keadaan finansial yang kurang baik atau “defisit” di mana pengeluaran melebihi pemasukannya, sehingga menuliskan nama seseorang dengan warna merah katanya akan merusak keberuntungan finansial orang yang namanya tertulis dan membuatnya miskin.
Di Korea Selatan dan Tiongkok pun ada juga pandangan yang sama. Di Korea Selatan, tinta merah diyakini dapat mengusir roh jahat dan melindungi orang mati, namun jika digunakan pada orang yang masih hidup, katanya akan memiliki efek sebaliknya. Di Tiongkok, menulis nama dengan warna merah memiliki kesan yang sangat negatif dan diyakini dapat memperpendek umur.
Penutup
Ini hanya merupakan sebagian pengalaman saya sendiri di Jepang, sedangkan masih banyak budaya Jepang yang belum saya ketahui maupun yang berbeda dengan tanah air saya. Dengan tahu hal ini, kita bisa memperkecil culture shock yang terjadi saat benar-benar mengalaminya sehingga saya berharap artikel ini bisa membantu kalian.
Semakin banyak kita mencari tahu dan menjelajah Jepang, kita akan semakin menganggap negara ini menarik. Jika kalian juga tertarik dengan Jepang dan belum pernah ke sini, silakan datang suatu hari nanti dan rasakan sendiri!
(Kyoto Koka Women’s University – Nguyen Ha Linh My)