Apakah Kamu Sedang Merasa Cemas? : Panduan Dasar Menjalani “Hidup Mandiri”
2022.09.16
Hal yang Saya Pelajari dari Hidup Mandiri
<Sisi Positif>
Jika saya melihat kembali dua tahun hidup mandiri yang telah saya jalani, ada tiga keuntungan utama yang ingin saya ceritakan.
1. Memiliki Ruang Pribadi
Jika ini pertama kalinya kamu tinggal jauh dari orang tua, pastinya kamu ingin menghabiskan waktu sesuai keinginanmu, bukan? Bagi saya yang membutuhkan waktu tidur yang panjang, seringkali saya bangun cukup siang demi mendapatkan durasi tidur yang cukup. Dengan hidup mandiri, baik tidur maupun belajar bisa dilakukan tanpa gangguan, sehingga saya bisa berkonsentrasi sepenuhnya.
2. Meningkatkan Kemandirian
Jika tinggal bersama orang tua atau teman, tanpa disadari kita jadi sering mengandalkan orang lain. Setelah saya mulai hidup mandiri, saya mulai melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan, seperti membersihkan dapur. Sekarang, saya sudah bisa melakukan berbagai hal, mulai dari bersih-bersih hingga memperbaiki alat rumah tangga secara sederhana!
3. Mengurangi Masalah dalam Hubungan Sosial
Pasti kamu juga pernah bertengkar dengan keluarga atau teman. Semakin sering kita menghabiskan waktu bersama mereka, hal-hal sepele pun bisa menjadi sumber pertengkaran. Jika tinggal bersama orang lain, diperlukan pembagian tugas rumah dan penyesuaian ritme kehidupan yang bisa jadi sulit dan berujung pada pertengkaran. Di sisi lain, dengan hidup mandiri, hal-hal seperti itu bisa dihindari sehingga kamu bisa mengundang teman ke rumah kapan saja tanpa khawatir.
<Sisi Negatif>
Tentu saja, di balik hal-hal positif yang disebutkan di atas, ada juga sisi negatifnya. Berikut adalah tiga hal negatif yang saya rasakan.
1. Biaya Sewa dan Hidup Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Asrama atau Share House
Jika tinggal di asrama, sewanya relatif murah, dan jika tinggal di share house, biaya awal seperti uang jaminan dan uang sewa bulan awal juga bisa ditekan. Namun, biaya menyewa apartemen pribadi biasanya lebih tinggi. Terutama jika menyewa properti dengan biaya awal yang tinggi bisa memerlukan 200.000 hingga 300.000 yen saat masuk. Membayar sewa dan biaya hidup sendirian bisa menjadi beban berat. Oleh karena itu, Mari Lakukan Trik Berhemat dengan baik!
2. Harus Melakukan Semua Pekerjaan Rumah Sendiri
Banyak yang bilang bahwa orang dewasa sulit menyeimbangkan antara pekerjaan profesional dan pekerjaan rumah tangga. Hal ini juga berlaku untuk mahasiswa asing, yaitu kehidupan sekolah, pekerjaan paruh waktu dan mengurus rumah. Sebaiknya pertimbangkan dengan matang sebelum mulai hidup mandiri, bagaimana cara menyeimbangkan antara belajar, pekerjaan paruh waktu, dan pekerjaan rumah.
3. Kadang Merasa Kesepian
Tinggal di negara asing di mana kamu masih belum terbiasa dengan kesehariannya bisa membuat kamu kadang berfikir bahwa “sepertinya enak ya jika ada yang membantu saya.” Hidup mandiri artinya kamu tidak punya siapapun di rumah untuk diajak berbincang. Jadi, cobalah untuk aktif menjalin pertemanan dengan orang lain atau hubungi keluargamu jika kamu merasa kesepian.
Hal-hal Penting Lainnya
Baik tinggal sendiri, di asrama, maupun di share house, kita harus sangat memperhatikan perbedaan budaya dan aturan. Untuk mahasiswa asing yang pertama kali tinggal di Jepang, ada tiga saran yang ingin saya berikan.
1. Pemilahan Sampah
Di beberapa negara, sampah mungkin tidak dipilah. Tetapi di Jepang sampah harus dipilah sebelum dibuang. Untuk informasi lebih lanjut tentang pemilahan sampah di Kota Kyoto, silakan merujuk ke sini. Di rumah sewa dan sebagainya, mungkin ada aturan tersendiri, jadi pastikan kamu memahaminya ketika pindah.
2. Mematuhi Aturan di Tempat Tinggal Kita
Jika tidak memeriksa aturan tempat tinggal kita dengan cermat, bukan hanya mahasiswa asing, orang Jepang pun bahkan bisa melakukan kesalahan dan melanggar aturan. Ini sering menjadi sumber konflik dengan penghuni lain. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati. Misalnya, meskipun merokok di kamar sendiri diperbolehkan, balkon yang merupakan area bersama bisa jadi tidak boleh digunakan untuk merokok. Karena aturan seperti ini berbeda tergantung pada bangunannya, pastikan untuk menanyakannya kepada pengelola gedung.
3. Saran Terakhir
Hal yang paling ingin saya sampaikan kepada kamu semua adalah, “meskipun hidup mandiri tapi sebenarnya kamu tidak benar-benar sendiri.” Jika kamu berada di negara asing sendirian, berhubungan dengan warga lokal sangatlah penting. Meskipun kamu tidak terlalu bisa berbahasa Jepang atau merasa malu berbicara dengan orang asing, jika ada sesuatu, mari berkonsultasi dengan guru, teman, atau organisasi-organisasi yang membantu mahasiswa asing di sekolah kamu masing-masing!
(Ditulis oleh HAN FEIQI, Mahasiswa Pasca-sarjana Ritsumeikan University)