Apakah Kamu Sedang Merasa Cemas? : Panduan Dasar Menjalani “Hidup Mandiri”
2022.09.16
Tidak sedikit mahasiswa asing yang merasa cemas karena harus hidup mandiri di negara asing di mana mereka tidak mengenal siapa pun. Bagi mahasiswa yang tidak terlalu bisa berbahasa Jepang atau baru saja tiba di Jepang dan hampir tidak memiliki orang yang bisa membantu, merasa cemas tentang hidup mandiri adalah hal yang wajar. Saya harap dengan membaca artikel ini, kalian yang saat ini sedang merasa cemas akan merasa “hidup mandiri sendirian tidaklah terlalu buruk!”
Saya adalah seorang mahasiswa asing asal Tiongkok, dan saya mulai hidup mandiri ketika studi di Jepang. Meski ini baru tahun kedua saya hidup mandiri, saya telah mengalami berbagai pengalaman pindah dari negara asal ke Osaka, dan dari Osaka ke Kyoto. Saya berharap pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi kalian semua.
Mengapa Memilih untuk Hidup Mandiri?
Saya memiliki pengalaman tinggal di asrama sekolah saat SMA dan saat menjadi mahasiswa di universitas di Tiongkok. Bagi saya yang sangat menghargai kehidupan pribadi, hal yang paling saya rasakan selama tinggal di asrama adalah sulitnya hubungan antar manusia dan kurangnya privasi. Setelah mendengar bahwa di Jepang terdapat banyak tempat tinggal yang disewakan untuk satu orang, saya memutuskan untuk mencoba tinggal sendiri dan hidup mandiri. Bagi kalian yang juga menginginkan “ruang pribadi” seperti saya, cobalah untuk hidup mandiri.
Persiapan untuk Memulai Hidup Mandiri
〇Sistem Sewa di Jepang dan Kata Kunci Penting yang harus Diingat
Sistem sewa rumah di Jepang mungkin berbeda dengan di negara asal kita. Jadi, agar lebih tenang ada baiknya kita memahami informasi umum tentang proses pencarian rumah sewa hingga prosedur penyewaan kamar di Jepang.
Kyoto Housing Search for International Students
Langkah-langkah mencari rumah sewa hingga prosedur penyewaan dan kontrak rumah
Pada artikel sebelumnya, juga telah dijelaskan tentang aturan unik di Jepang dan kata kunci yang perlu diketahui saat mencari kamar seperti hoshōnin (penjamin), hoshōgaisha (perusahaan penjamin), shikikin (uang jaminan) dan reikin (uang sewa bulan awal). Jika ada yang tidak memahami arti dari kata-kata tersebut, kamu dapat merujuk pada artikel ini.
〇Kamu Ingin Tinggal di Tempat Seperti Apa?
Sebelum mulai mencari kamar, pertama-tama pertimbangkanlah mengenai “hal apa yang kira-kira paling penting bagi kamu”.
Misalnya, mengenai lokasi tempat tinggal yang akan kamu tinggali, apa yang paling kamu prioritaskan? Apakah jarak ke sekolah? Atau apakah kenyamanan hidup dan transportasi? Bagi mahasiswa yang harus mengambil banyak kuliah dan harus pergi ke kampus setiap hari, tinggal di dekat kampus sudah pasti akan lebih praktis. Berbeda dengan kondisi tersebut, saya pribadi adalah mahasiswa pascasarjana di bidang ilmu humaniora, jadi saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk penelitian daripada menghadiri kelas, sehingga jarak ke sekolah tidak terlalu penting bagi saya. Selain itu, saya lebih memilih tempat yang ramai dibandingkan dengan sekitar sekolah, jadi akhirnya saya memilih tempat yang agak jauh dari sekolah tetapi dengan akses transportasi yang baik.
Bagaimana dengan ukuran kamar? Apakah semakin besar semakin baik? Atau kamar kecil pun sudah cukup? Untuk mahasiswa asing yang tinggal sendiri, kamar dengan ukuran 20-30㎡ adalah luas rata-rata. Namun, ada juga yang memilih apartemen dengan luas di atas 40㎡ karena mungkin ingin mengadakan home-party bersama teman-teman. Jadi, pilihannya bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan. Semakin luas kamar biasanya semakin tinggi biaya sewanya, jadi kamu perlu mempertimbangkan gaya hidup kamu dengan baik sebelum memutuskan.
Bagi mahasiswa yang belum bekerja, “berapa banyak biaya yang diperlukan tiap bulan” juga harus dipertimbangkan. Sebelum menandatangani kontrak, selain biaya sewa bulanan, pastikan kamu juga menanyakan kepada agen properti mengenai biaya fasilitas umum, dan biaya listrik. Meskipun sewa bulanannya hanya 40.000 yen, pada banyak kasus mungkin kamu harus membayar biaya tambahan lainnya sehingga totalnya bisa melebihi 60.000 yen per bulan. Ada juga biaya yang diperlukan pada saat kamu pindah ke apartemen tersebut, jadi pastikan untuk mengeceknya dengan teliti.
〇Cara Mencari Tempat Tinggal
Mencari tempat tinggal di Jepang biasanya dilakukan dengan jasa agen properti. Di Kyoto, terdapat banyak agen properti dan sebagian besar memiliki situs web. Di situs web tersebut, kita dapat menemukan dengan detail tentang apartemen yang disewakan dan harga sewanya. Kita juga dapat melakukan pencarian berdasarkan lokasi. Sebelum mendatangi agen properti secara langsung, ada baiknya untuk melihat berbagai agen properti dan jenis kamar yang mereka tawarkan melalui internet. Selain agen properti besar, di Kyoto juga terdapat agen properti yang sudah terbiasa menangani mahasiswa asing seperti agen-agen di bawah ini:
House Navi https://housenavi-jpm.com/
Sakura Rent http://sakurarent.jp/
Unilife https://unilife-apartment.jp/
Flat Agency https://flat.chintai-kyoto.jp/
Sebenarnya, ada satu rekomendasi lagi. Apakah kamu pernah mendengar tentang koperasi mahasiswa universitas atau yang biasa dikenal dengan CO-OP? Koperasi ini banyak membantu mahasiswa. Selain itu, banyak koperasi yang bekerja sama dengan berbagai agen properti dan menyediakan layanan pencarian tempat tinggal, jadi jangan ragu untuk menghubungi mereka.
Jika kamu adalah siswa sekolah bahasa Jepang, kamu mungkin tidak dapat menggunakan layanan dari universitas seperti koperasi yang disebutkan di atas. Meskipun demikian, beberapa sekolah bahasa Jepang bekerja sama dengan agen-agen properti, jadi sebaiknya tanyakan kepada guru atau staf sekolahmu masing-masing.
Di samping itu, situs web “Kyoto Housing Search for International Students” yang dibuat oleh Study Kyoto juga dapat digunakan untuk mencari tempat tinggal di dekat sekolah kamu, jadi silakan jadikan referensi, ya!
(Referensi) “Mari Tinggal di Kyoto! Informasi Dukungan Pencarian Tempat Tinggal untuk Mahasiswa Asing”